Sangobion Femine bermanfaat untuk mengatasi rasa tidak nyaman yang terjadi saat menstruasi. S uplemen yang mengandung mineral dan vitamin ini juga bermanfaat untuk mengatasi anemia.

Setiap kapsul Sangobion Femine mengandung 250 mg ferrous glukonat, 0,2 mg mangan sulfat, 0,2 mg tembaga sulfat, 0,552 mg metafolin, 0,075 mg vitamin B12, dan 50 mg vitamin C. Obat ini bekerja memenuhi kebutuhan zat besi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, myoglobin, dan enzim.

Apa Itu Sangobion Femine?

Peringatan Sebelum Menggunakan Sangobion Femine:

• Jangan menggunakan Sangobion Femine jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan aktif yang terkandung di dalam obat ini.
• Jangan berikan Sangobion Femine kepada anak-anak. Obat ini tidak cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak berusia di bawah 18 tahun.
• Beri tahu dokter jika Anda menderita hemokromatosis , gangguan hati , gangguan darah, seperti anemia hemolitik , thalasemia , gangguan pencernaan, dan diabetes .
• Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat kecanduan alkohol sebelum menggunakan Sangobion Femine.
• Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menjalani transfusi darah sebelum menggunakan Sangobion Femine.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan Sangobion Femine sebelum melakukan tes tinja atau feses . Penggunaan obat ini dapat mempengaruhi hasil tes tersebut.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan vitamin.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
• Jika terjadi reaksi alergi obat dan overdosis setelah menggunakan Sangobion Femine, segera temui dokter.

Dosis dan Aturan Pakai Sangobion Femine

Sangobion Femine diyakini bisa meredakan rasa tidak nyaman saat menstruasi. Kandungan vitamin dan mineral di dalamnya bermanfaat untuk mengatasi anemia dan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral di dalam tubuh.

Dosis penggunaan Sangobion Femine adalah 1 kapsul sehari.

Cara Mengonsumsi Sangobion Femine dengan Benar

Gunakan Sangobion Femine sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambahkan dosis atau menggunakan obat lebih lama dari waktu yang dianjurkan.

Sangobion Femine sebaiknya dikonsumsi sebelum makan atau saat perut kosong, misalnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Namun, jika cara tersebut menyebabkan mual atau rasa tidak enak di perut, konsumsilah obat ini pada saat makan.

Anda dianjurkan untuk mengonsumsi Sangobion Femine pada waktu yang sama setiap harinya, agar efeknya maksimal dan agar Anda tidak lupa mengonsumsi obat.

Jika lupa mengonsumsi Sangobion Femine, segera konsumsi obat apabila jeda dengan jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan Sangobion Femine di dalam suhu ruangan. Hindari dari suhu lembab dan panas, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Sangobion Femine dengan Obat dan Bahan Lain

Bila digunakan bersama obat-obatan lainnya, bahan yang terkandung di dalam Sangibion Femine dapat menimbulkan interaksi berupa:

• Penurunan efektivitas dan penyerapan asam acetohydroxamic (AHA), cholestyramine, zinc , dan tetracycline
• Peningkatan risiko terbentuknya racun di dalam tubuh, jika digunakan bersama dimercaprol
• Peningkatan risiko terjadinya efek samping Sangobion Femine, jika digunakan bersama asam askorbat (vitamin C), asam suksinat, dan kloramfenikol
• Penurunan efektivitas Sangobion Femine, jika digunakan bersama obat penghambat pompa proton dan antasida
• Penurunan efektivitas Sangobion Femine, jika digunakan bersama obat lain yang mengandung natrium bikarbonat, karbonat, oksalat, dan fosfat
• Penurunan efektivitas metildopa untuk menurunkan tekanan darah
• Penurunan efektivitas penicillamine, fluoroquinolon, levothyroxine , levodopa , dan asam nalidiksat

Efek Samping dan Bahaya Sangobion Femine

Bahan-bahan aktif yang terkandung dalam sangobion femine dapat menyebabkan beberapa efek samping di bawah ini:

• Mual
• Nyeri perut
• Muntah
• Konstipasi
• Diare
• Tidak nafsu makan
• Tinja berwarna kehijauan

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan di atas tidak juga membaik. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, seperti muncul ruam yang terasa gatal, pembengkakan pada bibir dan mata, atau sulit bernapas.