Drug name: oskadon
Description:
Oskadon bermanfaat untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan pegal linu, serta menurunkan demam. Obat ini hanya tersedia dalam bentuk tablet.
Oskadon mengandung bahan aktif paracetamol dan ibuprofen, yang bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin, sehingga membantu meredakan nyeri dan demam . Selain itu, Oskadon juga mengandung caffeine anhydrous yang terbukti dapat meningkatkan efektivitas antinyeri.
Produk Oskadon
Ada 3 jenis produk Oskadon dengan kandungan yang berbeda, yaitu:
1. Oskadon
Oskadon original mengandung 500 mg paracetamol dan 35 mg caffeine. Paracetamol bekerja langsung pada pusat rasa sakit (otak). Obat ini cocok digunakan untuk sakit kepala dan sakit gigi .
2. Oskadon Extra
Oskadon Extra mengandung 350 mg paracetamol, 200 mg ibuprofen, dan 50 mg caffeine. Obat ini mengandung 2 jenis antinyeri, sehingga cocok digunakan untuk nyeri yang lebih berat, seperti sakit kepala yang mencengkeram.
3. Oskadon SP
Oskadon SP mengandung 350 mg paracetamol dan 200 mg ibuprofen. Obat ini cocok digunakan untuk pegal linu dan nyeri otot.
Apa Itu Oskadon
Bahan Aktif | Paracetamol , ibuprofen , dan caffeine |
Golongan | Obat pereda nyeri dan penurun panas ( analgesik dan antipiretik ) |
Kategori | Obat bebas |
Manfaat | Meredakan sakit kepala, demam, dan nyeri otot, dan pegal linu |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Oskadon untuk ibu hamil dan menyusui |
KategoriÂ
N
:
Belum dikategorikan.
Ibuprofen dan kafein pada Oskadon berisiko menyebabkan efek samping pada bayi jika dikonsumsi di trimester ke-2 atau ke-3. Oleh karena itu, jangan mengonsumsi Oskadon jenis apa pun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Kandungan Oskadon dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Oskadon
Meskipun mudah ditemukan di pasaran, Oskadon tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Oskadon:
- Jangan menggunakan Oskadon jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan yang terkandung dalam obat ini.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Oskadon jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan fungsi hati, penyakit ginjal, atau kecanduan alkohol.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Oskadon jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, anemia, gangguan pembekuan darah, polip hidung, penyakit jantung koroner, hipertensi, atau stroke sebelum menggunakan Oskadon Extra atau Oskadon SP.
- Oskadon dan Oskadon Extra mengandung kafein. Konsultasikan dengan dokter jika Anda menderita gangguan kecemasan, bipolar, skizofrenia, diabetes, diare, epilepsi, glaukoma, sering buang air kecil, sindrom iritasi usus (IBS), osteoporosis, atau penyakit Parkinson, terutama jika Anda juga mengonsumsi minuman berkafein.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Oskadon SP yang mengandung ibuprofen sebelum menjalani operasi atau tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Jangan berikan Oskadon kepada lansia, karena berisiko menimbulkan efek samping yang fatal.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengendarai kendaraan, karena pada beberapa orang Oskadon SP dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Oskadon jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Jangan mengonsumsi Oskadon lebih dari 10 hari. Jika nyeri yang Anda alami belum membaik dalam waktu tersebut, konsultasikan kepada dokter.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami overdosis atau reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Oskadon.
Dosis dan Aturan Pakai Oskadon Â
Secara umum, berikut adalah dosis Oskadon berdasarkan jenisnya:
Oskadon
- Dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun: 1 tablet, 3â4 kali sehari.
- Anak-anak usia 6â12 tahun: ½ tablet, 3â4 kali sehari.
Oskadon SP
- Dewasa: 1 tablet, 3â4 kali sehari.
Oskadon Extra
- Dewasa: 1 tablet, 3â4 kali sehari.
Cara Menggunakan Oskadon dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter atau keterangan yang tercantum di kemasan Oskadon. Pastikan Anda menggunakan obat ini sesuai dosis yang dianjurkan. Jangan menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Oskadon sebaiknya dikonsumsi sesudah makan. Gunakan segelas air putih untuk menelan tablet.
Jangan memperpanjang masa penggunaan Oskadon jika kondisi Anda sudah membaik. Penggunaan Oskadon dalam jangka panjang berisiko mengganggu kesehatan ginjal dan kerusakan hati.
Simpan Oskadon pada suhu ruangan. Hindarkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan udara yang lembap, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Oskadon dengan Obat Lain
Jika digunakan bersama obat-obatan lain, kandungan paracetamol di dalam Oskadon bisa menimbulkan interaksi obat, berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama isoniazid
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan , seperti warfarin, atau antidepresan golongan SSRI
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal jika digunakan bersama sodium fusidat
- Penurunan efektivitas obat aspirin dalam mencegah stroke atau serangan jantung
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi , seperti candesartan, nifedipine, dan captopril
- Penurunan efektivitas Oskadon jika digunakan dengan colestyramine, rifampicin , phenytoin, phenobarbital, carbamazepin , atau primidone
- Peningkatakan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan probenesid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari chloramphenicol
Efek Samping dan Bahaya Oskadon
Walaupun jarang terjadi, berikut adalah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Oskadon:
- Mual
- Muntah
- Nyeri lambung atau rasa panas di ulu hati
- Diare
- Konstipasi
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau justru semakin parah. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Ruam kulit
- Pusing
- Sesak napas
- Perdarahan, seperti muntah darah atau BAB berwarna hitam dan cair
- Gangguan hati, yang ditandai dengan penyakit kuning atau urine berwarna gelap
- Gangguan ginjal, yang ditandai dengan berkurangnya buang air kecil atau jumlah urine