Drug name: atropin

Description:

Atropin adalah obat untuk menangani denyut jantung lambat (bradikardia) dan keracunan insektisida. Obat ini juga dapat digunakan sebelum pemeriksaan mata atau sebagai pramedikasi sebelum prosedur anestesi.

Selain itu, obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan irritable bowel syndrome (IBS) atau divertikulitis. Atropin termasuk ke dalam obat antikolinergik. Obat ini akan meningkatkan denyut jantung, melemaskan usus, dan mengurangi produksi lendir, dengan cara menghambat kerja dari zat kimia, seperti asetilkolin dan choline ester

Atropin tersedia dalam bentuk tablet, suntik, dan tetes mata. Atropin tetes mata biasanya digunakan untuk meredakan nyeri akibat radang bagian tengah mata dan untuk melemaskan otot mata sebelum pemeriksaan mata.

Merek dagang atropin: Atropine, Atropine Sulfate, Cendro Tropine

Apa Itu Atropin

Golongan Obat resep
Kategori Antikolinergik
Manfaat Menangani bradikardia atau keracunan insektisida organofosfat, sebagai obat sebelum pemeriksaan mata, dan sebagai pramedikasi sebelum prosedur anestesi
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Atropin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Atropin dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Bentuk obat Tablet, suntik, obat tetes mata

Peringatan Sebelum Menggunakan Atropin

Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memerhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan menggunakan atropin jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang sedang menderita glaukoma sudut tertutup, ileus paralitik , pembesaran prostat, stenosis pilorus , atau myasthenia gravis . Atropin tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan buang air kecil, diare, esofagitis refluks, sembelit, penyakit jantung, asma , penyakit liver, penyakit paru obstruktif kronis, hipertensi, penyakit tiroid , penyakit ginjal, atau sindrom Down.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, selama menjalani pengobatan dengan atropin, karena obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur.
  • Hindari terpapar cuaca panas atau berolahraga terlalu lama, karena atropin dapat mengurangi produksi keringat dan membuat Anda rentan terkena serangan panas ( heatstroke ).
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan atropin.

Dosis dan Aturan Pakai Atropin

Dosis atropin yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis atropin berdasarkan kondisi, bentuk obat, dan usia pasien:

Kondisi: Bradikardia

Bentuk: Suntik

  • Dewasa: 0,5 mg, setiap 3–5 menit. Dosis maksimal 3 mg.
  • Anak-anak: 0,02 mg/kgBB, setiap 5 menit. Dosis maksimal 0,5 mg per dosis.

Kondisi: Keracunan insektisida jenis organofosfat

Bentuk: Suntik

  • Dewasa: 1–2 mg, setiap 5–60 menit hingga efek racun menghilang. Untuk kondisi keracunan parah, akan diberikan 2–6 mg setiap 5–60 menit hingga gejala keracunan menghilang. Dosis maksimal 50 mg dalam 24 jam pertama.
  • Anak-anak: 0,05–0,1 mg/kgBB, diberikan setiap 5-10 menit hingga efek racun menghilang.

Kondisi: Pramedikasi sebelum prosedur anestesi

Bentuk: Suntik

  • Dewasa: 0,3–0,6 mg, 30–60 menit sebelum pemberian anestesi.
  • Anak-anak <3 kg: 0,1 mg, 30–60 menit sebelum pemberian anestesi.
  • Anak-anak 7–9 kg: 0,2 mg, 30–60 menit sebelum pemberian anestesi.
  • Anak-anak 12–16 kg: 0,3 mg, 30–60 menit sebelum pemberian anestesi.
  • Anak-anak >20 kg: 0,4–0,6 mg, 30–60 menit sebelum pemberian anestesi.

Kondisi: Divertikulitis , irritable bowel syndrome (IBS), dispepsia nonulkus

Bentuk: Tablet

  • Dewasa: 0,6–1,2 mg, sekali sehari, dikonsumsi malam hari sebelum tidur.

Kondisi: Radang mata bagian tengah ( uveitis )

Bentuk: Obat tetes mata

  • Dewasa: 1–2 tetes larutan atropin 1%, 4 kali sehari.
  • Anak-anak: 1 tetes larutan atropin 1%, 3 kali sehari.

Kondisi: Sebelum pemeriksaan mata

Bentuk: Obat tetes mata

  • Dewasa: 1–2 tetes larutan atropin 1%, 40–60 menit sebelum prosedur.
  • Anak-anak: 1 tetes larutan atropin 1%, selama 1–3 hari sebelum prosedur.

Cara Menggunakan Atropin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada label kemasan obat sebelum menggunakan atropin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Atropin suntik akan diberikan lewat suntikan melalui pembuluh darah (intravena/IV), ke dalam otot (intramuskular/IM), atau di bawah kulit (subkutan/SC) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Atropin tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsi atropin secara teratur di waktu yang sama setiap harinya. Disarankan untuk mengkonsumsi obat sebelum tidur.

Untuk menggunakan atropin tetes mata, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih.
  • Dongakkan kepala hingga wajah menghadap ke atas dan tarik kelopak mata bagian bawah dengan jari tangan secara perlahan.
  • Dekatkan ujung botol obat tetes ke bagian mata, tetapi jangan sampai menyentuh bola mata, kemudian teteskan cairan dengan menekan botol obat.
  • Tutuplah mata selama 2–3 menit agar obat tetes atropin dapat menyebar ke seluruh bagian mata. Jangan berkedip atau mengucek mata dengan tangan.
  • Berikan sedikit tekanan dan bersihkan cairan berlebih di sekitar mata dengan tisu.
  • Lakukan langkah yang sama pada mata sebelahnya.
  • Setelah atropin selesai diteteskan, cuci tangan sampai bersih.

Jika Anda menggunakan lebih dari satu obat tetes pada mata yang sama, tunggu setidaknya 10 menit setelah penggunaan atropin.

Jangan menggunakan tetes mata atropin saat memakai lensa kontak. Tunggu setidaknya 15 menit setelah penggunaan obat sebelum memasang lensa kontak.

Bila lupa mengonsumsi tablet atau menggunakan obat tetes atropin, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan atropin pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Atropin dengan Obat Lain

Berikut ini adalah beberapa interaksi antarobat yang dapat terjadi jika atropin digunakan bersama obat tertentu:

  • Penurunan penyerapan ketoconazole atau mexiletine di dalam tubuh
  • Peningkatan efek antimuskarinik jika digunakan dengan amantadine, antiarimia , antipsikotik, antidepresan trisiklik , antiparkinson, MAOI , antispasmodik, atau beberapa obat yang ada di golongan antihistamin, seperti promethazine
  • Peningkatan risiko terjadinya sembelit parah atau efek samping jika digunakan obat opioid, seperti codein atau fentanyl
  • Penurunan efek terapeutik carbachol, neostigmine, atau pilocarpine
  • Penurunan kerja obat antiglaukoma lepas lambat, seperti echothiopate, untuk mengecilkan pupil
  • Peningkatan efek racun dari obat myasthenia gravis, kalium sitrat, atau suplemen kalium
  • Penurunan efek cisapride, domperidone , atau metoclopramide terhadap gerakan saluran cerna

Efek Samping dan Bahaya Atropin

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan atropin adalah:

  • Mulut, hidung, atau tenggorokan terasa kering
  • Konstipasi
  • Denyut jantung cepat
  • Hipertemia
  • Penglihatan kabur atau mata yang sensitif terhadap cahaya
  • Pusing , sakit kepala, atau kantuk

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau semakin memberat. Segera ke dokter jika Anda mengalami  reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Lelah yang tidak biasa
  • Denyut jantung yang cepat, tidak teratur, atau jantung berdebar
  • Gelisah atau bingung
  • Mual, muntah , sakit perut, atau perut yang terasa penuh atau begah
  • Nyeri pada mata, pandangan kabur, atau melihat gambaran halo
  • Sulit berkemih
  • Kulit terasa panas dan kering
  • Tremor , gangguan keseimbangan, atau gangguan pergerakan
  • Pusing yang berat hingga ingin pingsan