Drug name: voltadex
Description:
Voltadex bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan pada beberapa kondisi , seperti nyeri otot karena keseleo atau cedera. Obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri sendi akibat rheumatoid arthritis , osteoarthritis , atau spondylitis ankylosing .
Voltadex mengandung bahan aktif diclofenac . Obat ini termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Diclofenac bekerja dengan cara menghambat enzim cylooxygenase yang bertugas memproduksi prostaglandin . Jika prostaglandin berkurang, gejala nyeri dan peradangan juga akan berkurang.
Jenis dan Kandungan Voltadex
Ada tiga varian produk Voltadex yang tersedia di Indonesia, yaitu:
-
Voltadex 25
Tiap tablet salut enterik Voltadex 25 mengandung 25 mg natrium diklofenak . -
Voltadex 50
Tiap tablet salut enterik Voltadex 50 mengandung 50 mg natrium diklofenak. -
Voltadex Gel
Dalam 1 gram Voltadex Gel 1% terkandung 11,6 mg dietilamin diklofenak atau setara dengan 10 mg natrium diklofenak.
Apa Itu Voltadex
Golongan | Obat resep untuk Voltadex tablet dan obat bebas terbatas untuk Voltadex Gel |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid ( OAINS ) |
Manfaat | Meredakan nyeri dan peradangan, termasuk pada radang sendi |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia >14 tahun |
Voltadex untuk ibu hamil dan menyusui | Voltadex Gel |
Voltadex Gel tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, sedangkan ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan Voltadex Gel. | |
Voltadex Tablet | |
K ehamilan trimester 1 dan 2 | |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping diklofenak terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
K ehamilan trimester 3 | |
Kategori D: Ada bukti bahwa diklofenak berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. | |
Voltadex tablet dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan produk ini jika Anda sedang menyusui. | |
Bentuk obat | Tablet dan gel |
Peringatan Sebelum Menggunakan Voltadex
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Voltadex:
- Jangan menggunakan Voltadex jika Anda alergi terhadap diclofenac. Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap aspirin atau OAINS lain.
- Jangan mengonsumsi Voltadex tablet jika Anda sedang menderita tukak lambung atau ulkus duodenum .
- Jangan mengonsumsi Voltadex tablet jika Anda baru saja atau berencana menjalani prosedur bypass jantung .
- Beri tahu dokter jika memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah, terutama penyakit jantung koroner , hipertensi, maupun riwayat serangan jantung atau stroke.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Voltadex jika Anda pernah mengalami perdarahan saluran cerna atau memiliki gangguan perdarahan.
- Beri tahu dokter jika menderita asma, penyakit liver, penyakit ginjal, polip hidung , anemia, edema , atau riwayat angioedema .
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat yang mengandung diclofenac jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat pengencer darah . Kandungan diclofenac dalam Voltadex tidak boleh digunakan bersama obat-obatan tersebut.
- Beri tahu dokter mengenai obat lain yang sedang dikonsumsi, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Voltadex.
Dosis dan Aturan Pakai Voltadex
Dosis Voltadex yang diresepkan oleh dokter bisa berbeda-beda pada setiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum Voltadex bagi pasien dewasa dan anak-anak yang dibagi berdasarkan varian obat dan kondisi pasien:
Voltadex g el 1%
Tujuan: Meredakan keluhan nyeri dan bengkak akibat keseleo atau peradangan pada tendon, ligamen, otot, atau sendi
- Dewasa: Oleskan gel secukupnya pada bagian yang sakit secara merata, 3â4 kali sehari
Voltadex T ablet
Tujuan: Meredakan nyeri akibat cedera maupun radang sendi, seperti pada rheumatoid arthritis , osteoarthritis , ankylosing spondylitis , atau asam urat ( gout )
- Dewasa: Dosis 50 mg, 2â3 kali sehari. Dosis maksimal 150 mg per hari.
- Anak usia > 14 tahun: 25 mg 3 kali sehari atau 50 mg 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Voltadex dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan saat akan menggunakan Voltadex. Jangan menambah atau mengurangi dosis Voltadex tablet maupun Voltadex gel yang dianjurkan tanpa persetujuan dokter.
Voltadex tablet sebaiknya dikonsumsi pada waktu makan atau sesudah makan. Minumlah Voltadex tablet dengan segelas air atau susu. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan tablet.
Untuk menggunakan Voltadex Gel, bersihkan dan keringkan terlebih dahulu area yang akan diobati. Jangan mengoleskan Voltadex Gel pada luka terbuka atau area kulit yang terkelupas.
Oleskan gel secara merata ke area yang sakit. Sebelum gel mengering, jangan menggunakan tabir surya, pelembab, atau kosmetik ke area yang diobati. Setelah menggunakan obat, tunggu hingga 10 menit sebelum menutup area yang diolesi obat dengan pakaian dan tunggu setidaknya 1 jam sebelum mandi.
Jika lupa menggunakan Voltadex, segera gunakan obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal penggunaan obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan Voltadex dalam kemasannya di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Voltadex dengan Obat Lain
Mengingat Voltadex Tablet mengandung natrium diklofenak, interaksi yang bisa terjadi antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan di saluran pencernaan bila digunakan bersama OAINS lain, antidepresan SSRI , obat pengencer darah, atau kortikosteroid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping pada jantung dan pembuluh darah jika digunakan dengan glikosida jantung, seperti digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia dan terjadinya kerusakan ginjal bila digunakan bersama ACE inhibitor , diuretik, ciclosporin , atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama zidovudine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping diclofenac bila digunakan bersama methotrexate , fenitoin, voriconazole , atau lithium.
- Penurunan efektivitas diclofenac jika digunakan dengan colestipol atau cholestyramine
Voltadex Gel bekerja secara lokal dan hanya sedikit obat dari gel yang terserap ke aliran darah. Oleh karena itu, kecil kemungkinan Voltadex Gel untuk menyebabkan interaksi dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Voltadex
Kandungan natrium diklofenak di dalam Voltadex tablet dapat menyebabkan beberapa efek samping, antara lain:
- Kantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual , kembung, heartburn (dada terasa panas), sakit perut
- Sembelit atau justru diare
Sementara untuk Voltadex gel, efek samping yang mungkin timbul adalah kemerahan, gatal, dan rasa perih di area kulit yang diolesi obat. Meski sangat jarang terjadi, penggunaan Voltadex gel yang berlebihan dan/atau berkepanjangan dapat menyebabkan efek samping yang menyerupai Voltadex tablet.
Periksakan diri ke dokter bila efek samping di atas tidak kunjung hilang atau memburuk. Hentikan penggunaan Voltadex dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- BAB berdarah , tinja berwarna hitam, muntah darah atau muntah seperti ampas kopi
- Nyeri dada kiri yang dapat menjalar ke lengan atau dagu, keringat dingin, mual
- Kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh
- Urine berwarna gelap, nyeri perut yang parah, atau penyakit kuning
- Nyeri saat buang air kecil, urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Muncul memar yang tidak jelas penyebabnya dalam jumlah banyak, serta tubuh terasa sangat lemas
- Bengkak di tungkai atau kaki, berat badan meningkat drastis, dan sesak napas