Drug name: sumatriptan
Description:
Sumatriptan adalah obat untuk mengatasi serangan sakit kepala sebelah (migrain). Selain itu, sumatriptan suntik juga dapat digunakan untuk mengatasi sakit kepala cluster . Obat ini digunakan untuk meredakan gejala dan tidak bisa mencegah terjadinya migrain atau sakit kepala cluster.
Walaupun belum diketahui penyebab pasti terjadinya migrain, tetapi diperkirakan kondisi ini terjadi saat kadar serotonin menurun dan terjadi perubahan sementara di pembuluh darah dan sel saraf.
Sumatriptan bekerja dengan cara memengaruhi reseptor serotonin dan sel saraf di otak, sehingga keluhan migrain dan sakit kepala cluster bisa mereda.
Umumnya, sumatriptan diberikan ketika obat pereda nyeri lain, seperti ibuprofen atau paracetamol, tidak efektif untuk meredakan migrain atau sakit kepala cluster .
Merek dagang Sumatripan: Triptagic
Apa Itu Sumatriptan
Golongan | Obat resep |
Kategori | Triptan |
Manfaat | Mengatasi serangan migrain dan sakit kepala cluster ( cluster headache ) |
Digunakan oleh | Dewasa |
Sumatriptan untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C:
Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Sumatriptan dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet, cairan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Sumatriptan
Sumatriptan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Sumatriptan tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau baru saja menjalani pengobatan dengan obat antimigrain lain, seperti ergotamine atau dengan antidepresan, seperti MAOI atau SSRI. Sumatriptan tidak boleh digunakan bersama dengan obat-obat tersebut
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung , stroke, penyakit arteri perifer , penyakit hati yang parah, atau hipertensi yang tidak terkontrol. Sumatriptan tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki kebiasaan merokok , sudah menopause , atau sedang atau pernah menderita diabetes, kolesterol tinggi , kejang, epilepsi , atau obesitas .
- Jangan berkendara atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan sumatriptan karena obat ini menyebabkan pusing dan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Jika Anda berencana menjalani operasi atau tindakan medis tertentu, seperti operasi gigi, beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan sumatriptan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan sumatriptan.
Dosis dan Aturan Pakai Sumatriptan
Dosis sumatriptan diberikan berdasarkan bentuk obat, kondisi, dan respons pasien terhadap pengobatan. Secara umum, berikut adalah dosis sumatriptan untuk orang dewasa yang berusia di atas18 tahun berdasarkan bentuk obatnya:
Sumatriptan tablet
- Kondisi: Migrain
Dosis 50â100 mg, dapat diulang dalam interval 2 jam bila migrain kambuh kembali. Dosis maksimal 300 mg per hari.
Sumatriptan suntik
- Kondisi: Migrain atau sakit kepala cluster
Dosis 6 mg dalam sekali suntik. Dosis dapat diulang minimal 1 jam setelah penyuntikan pertama jika gejala masih ada. Dosis maksimal 12 mg per hari.
Cara Menggunakan Sumatriptan dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan sumatriptan. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Sumatriptan jenis suntik hanya diberikan di rumah sakit oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menyuntikkan sumatriptan secara subkutan, yaitu ke lapisan bawah kulit.
Sumatriptan tablet dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, atau sesuai saran dokter. Obat ini ditujukan untuk meredakan gejala migrain dan bukan untuk mencegah terjadinya migrain. Bila gejala tidak kunjung membaik, jangan mengonsumsi obat ini lebih dari dosis yang dianjurkan dokter.
Pada pasien yang berisiko mengalami penyakit jantung, pemeriksaan jantung, seperti rekam jantung (EKG) akan  dilakukan sebelum terapi dimulai. Dosis pertama umumnya akan  diberikan di rumah sakit agar setiap efek samping yang terjadi bisa terpantau.
Simpan sumatriptan tablet di dalam wadah tertutup di ruangan yang sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau terkena paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Sumatriptan dengan Obat Lain
Beberapa efek interaksi obat yang bisa terjadi jika sumatriptan digunakan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan dengan obat golongan opioid, seperti methadone , obat antimuntah, seperti granisetron , atau obat antidepresan golongan MAOI , SSRI, atau SNRI
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, atau stroke, jika digunakan dengan bromocriptine atau ergotamine
Selain itu, jika sumatriptan digunakan bersama dengan obat herbal, seperti St. Jo h n âs Wort , bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Sumatriptan
Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan sumatriptan adalah kantuk , rasa lelah atau lemas, muncul rasa hangat di dada, wajah, atau leher ( flushing ), atau muntah .
Untuk bentuk sediaan suntik, efek samping lain yang bisa terjadi adalah munculnya kesemutan , mati rasa, kaku leher, atau kemerahan dan nyeri di area penyuntikan.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau justru semakin memberat. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau muncul efek samping yang lebih serius, seperti:
- Gangguan aliran darah di kaki yang bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti kram otot, lemah otot, kaki terasa dingin, warna kaki kebiruan, atau nyeri pinggul
- Gangguan jantung yang bisa ditandai dengan munculnya serangan jantung , denyut jantung yang tidak teratur, atau sesak napas
- Sindrom serotonin yang bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti gelisah, halusinasi, suhu tubuh yang tinggi, detak jantung cepat , pingsan, atau mual, muntah, dan diare yang berat
- Tingginya tekanan darah ( hipertensi ) yang bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti, sakit kepala yang berat parah, penglihatan kabur, atau telinga berdenging
- Stroke yang bisa ditandai dengan munculnya gejala tertentu, seperti lemah pada satu sisi, pelo, atau hilang kesadaran