Drug name: cefditoren
Description:
Cefditoren adalah obat mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri, seperti bronkitis, radang amandel (tonsilitis), radang tenggorokan (faringitis), infeksi kulit, dan pneumonia. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Cefditoren tergolong obat antibiotik golongan sefalosporin. Obat ini menghentikan pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat pembentukan dinding sel yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup. Perlu diketahui, cefditoren tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu.
Merek dagang cefditoren: Cefditoren pivoxil, Â Meiact 200, Meiact MS Fine Granules 10%, Tafoxil
Apa Itu Cefditoren
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik sefalosporin |
Manfaat | Mengatasi infeksi bakteri |
Digunakan oleh | Dewasa |
Cefditoren untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. Belum diketahui apakah cefditoren bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Kaplet, tablet, dan granul |
Peringatan Sebelum Mengonsum si Cefditoren
Cefditoren tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi cefditoren:
- Jangan mengonsumsi cefditoren jika memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau antibiotik golongan sefalosporin lain maupun penisilin.
- Jangan mengonsumsi cefditoren jika Anda mengalami alergi protein susu, defisiensi karnitin, atau gangguan metabolisme sejak lahir.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kejang atau epilepsi , penyakit ginjal, penyakit liver, penurunan massa otot , gangguan pencernaan, atau kekurangan gizi ( malnutrisi ).
- Beri tahu dokter jika Anda hendak menjalani vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid atau, vaksin BCG . Cefditoren dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan cefditeron sebelum menjalani operasi atau tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Informasikan kepada dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan cefditoren.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang atau baru selesai mengonsumsi cefditoren jika Anda direncanakan untuk menjalani tes glukosa urin.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi cefditoren.
Dosis dan Aturan Pakai Cefditoren
Dosis cefditoren disesuaikan dengan kondisi , usia dan respon s tubuh pasien terhadap obat. Berikut adalah dosis cefditoren untuk pasien dewasa berdasarkan kondisi yang diobati:
Kondisi: Radang tenggorokan ( faringitis ), radang amandel ( tonsilitis ), infeksi di kulit atau jaringan kulit tanpa komplikasi
- Dosisnya 200 mg, 2 kali sehari selama 10 hari.
Kondisi: Pneumonia komunitas atau community acquired pneumonia (CAP)
- Dosis 400 mg, 2 kali sehari selama 14 hari.
Kondisi: Perburukan bronkitis kronis akibat infeksi bakteri
- Dosisnya 400 mg, 2 kali sehari selama 10 hari.
Cara Mengonsumsi Cefditoren dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi cefditoren. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Konsumsilah cefditoren secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Cefditoren sebaiknya dikonsumsi bersama makanan. Telan tablet atau kaplet cefditoren dengan bantuan air putih.
Jika Anda diresepkan cefditoren granul, larutkan satu saset cefditoren ke dalam setengah air gelas. Jangan menggunakan air panas untuk melarutkan obat. Setelah larut, segera konsumsi obat hingga habis.
Tetap lanjutkan pengobatan sesuai anjuran dokter meskipun keluhan yang dialami sudah membaik. Jangan menghentikan penggunaan cefditoren sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter, karena dapat menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit untuk diobati.
Simpan cefditoren di tempat bersuhu ruangan dan terlindung dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cefditoren dengan Obat dan Bahan Lain
Berikut ini adalah sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika cefditoren digunakan bersamaan dengan obat lain:
- Penurunan penyerapan dan efektivitas cefditoren jika digunakan bersama antasida atau obat antagonis H2, seperti cimetidine atau ranitidine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping cefditoren jika digunakan dengan probenecid
- Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid atau vaksin BCG
Efek Samping dan Bahaya Cefditoren
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang sering timbul akibat mengonsumsi cefditoren:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit maag
- Sakit kepala
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk.Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Memar atau perdarahan yang tidak tidak wajar
- Lelah yang tidak biasa
- Perubahan mental, seperti linglung
- Kejang
- Otot terasa lemah untuk bergerak
- Diare berat dengan darah dan lendir pada feses, serta kram perut
- Hipoglikemia , yang dapat ditandai dengan lapar, keringat dingin, tremor, detak jantung cepat, penglihatan kabur, pusing, atau kesemutan
- Gangguan ginjal, yang dapat ditandai dengan perubahan jumlah urine, bengkak di pergelangan kaki maupun kaki, atau sesak napas
- Gangguan hati , yang dapat ditandai dengan penyakit kuning, urine berwarna gelap, dan hilang nafsu makan
- Infeksi baru, yang dapat ditandai dengan sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening , nyeri buang air kecil, demam, dan mengigil
Konsumsi cefditoren dalam jangka panjang dan berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur, seperti kandidiasis mulut maupun vagina . Beri tahu dokter jika Anda mengalami gejala seperti keputihan dan gatal pada vagina, atau muncul bercak putih yang disertai sakit di mulut.