Drug name: lamotrigine
Description:
Lamotrigine adalah obat untuk mencegah dan meredakan kejang pada penderita epilepsi. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar pada orang dewasa.
Lamotrigine termasuk ke dalam golongan obat antikonvulsan. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi pelepasan glutamat di otak, sehingga mencegah sel saraf di otak terlalu aktif. Dengan begitu, kejang bisa diredakan.
Bagi penderita gangguan bipolar, lamotrigine akan memengaruhi reseptor tertentu di otak yang membantu mengontrol suasana hati.
Merek dagang lamotrigine: Lamictal, Lamiros 50, Lamiros 100
Apa Itu Lamotrigine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antikonvulsan |
Manfaat | Meredakan kejang pada penderita epilepsi dan mengobati gangguan bipolar |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Lamotrigine untuk ibu hamil dan menyusui
 |
Kategori C:
Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin
Lamotrigine dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini. |
Bentuk obat | Tablet dan tablet dispersible |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lamotrigine
Lamotrigine hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan mengonsumsi lamotrigine jika Anda alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda, terutama jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, asites , penyakit liver, sindrom Brugada , depresi , penyakit jantung, penyakit autoimun , kelainan darah, atau gangguan sumsum tulang.
- Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang membutuhkan kewaspadaan, selama menjalani pengobatan dengan lamotrigine, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan suplemen, produk herbal, pil KB, atau obat hormonal.
- Lamotrigine dapat menyebabkan perubahan suasana hati atau mood . Segera ke dokter jika Anda memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri selama menjalani pengobatan dengan obat ini.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi lamotrigine.
Dosis dan Aturan Pakai Lamotrigine
Lamotrigine hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan lamotrigine berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Epilepsi
Monoterapi atau terapi tambahan tanpa valproate obat antiepilepsi lain
- Dewasa: Dosis awal 25 mg, sekali sehari, selama 2 minggu, kemudian 50 mg, sekali sehari, selama 2 minggu. Setelah itu, tingkatkan hingga maksimal 50â100 mg per hari, setiap 1â2 minggu.
- Anak-anak usia 2â12 tahun: Dosis awal 0,3 mg/kgBB per hari selama 2 minggu, kemudian 0,6 mg/kgBB per hari selama 2 minggu. Setelah itu, tingkatkan hingga maksimal 0,6 mg/kgBB per hari setiap 1â2 minggu.
Kondisi: Gangguan bipolar
Monoterapi atau terapi tambahan tanpa valproate atau antiepilepsi lain
- Dewasa: Dosis awal 25 mg sekali sehari selama 2 minggu, lalu 50 mg perhari yang dibagi dalam 1â2 dosis selama 2 minggu. Setelah itu, 100 mg per hari yang dibagi dalam 1â2 dosis selama 1 minggu, lalu tingkatkan ke dosis target 200 mg per hari.
Terapi tambahan dengan antiepilepsi yang menginduksi enzim, tanpa penggunaan valproate
- Dewasa: Dosis awal 50 mg sekali sehari selama 2 minggu, lalu 50 mg 2 kali sehari selama 2 minggu. Setelah itu, 100 mg 2 kali sehari selama 1 minggu, lalu 150 mg 2 kali sehari selama 1 minggu, dan tingkatkan menjadi dosis target 400 mg per hari.
Terapi tambahan dengan valproate
- Dewasa: Dosis awal 25 mg setiap 2 hari selama 2 minggu, lalu 25 mg sekali sehari selama 2 minggu. Setelah itu, 50 mg per hari yang dibagi dalam 1â2 dosis selama 1 minggu, kemudian tingkatkan ke dosis target 100 mg per hari. Dosis maksimal adalah 200 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Lamotrigine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat sebelum mulai mengonsumsi lamotrigine. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Jika Anda mengonsumsi tablet biasa, telan seluruh obat dengan segelas air. Jika mengonsumsi tablet dispersible , Anda dapat menelannya secara utuh, mengunyah, atau melarutkannya dalam air. Setelah tablet larut, pastikan Anda segera minum segelas air.
Konsumsi lamotrigine secara teratur agar lebih efektif. Jangan menghentikan konsumsi obat meski sudah merasa lebih baik, kecuali atas saran dokter.
Jika lupa mengonsumsi lamotrigine, disarankan untuk segera melakukannya bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan lamotrigine di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lamotrigine dengan Obat Lain
Lamotrigine dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan lain. Berikut ini adalah beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi:
- Peningkatan konsentrasi lamotrigine dan risiko terjadinya reaksi kulit yang parah jika digunakan dengan valproate
- Penurunan konsentrasi lamotrigine jika digunakan dengan carbamazepine , phenytoin, phenobarbital , primidone, rifampicin , atazanavir-ritonavir, lopinavir-ritonavir , atau kontrasepsi hormonal
Efek Samping dan Bahaya Lamotrigine
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi lamotrigine adalah:
- Ruam kulit yang parah
- Pusing
- Kantuk
- Sakit kepala
- Muntah
- Sakit perut
- Gangguan penglihatan
- Pusing atau sakit kepala
- Diare atau konstipasi
- Nafsu makan hilang
- Mual atau muntah
- Mulut kering
Konsultasikan ke dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau semakin memberat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Pingsan
- Nyeri otot
- Detak jantung tidak teratur
- Kulit mudah memar atau berdarah
- Kejang semakin sering terjadi atau dengan durasi yang semakin lama
- Mudah memar
- Pikiran atau upaya bunuh diri