Drug name: metoclopramide

Description:

Metoclopramide adalah obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah . Obat ini dapat digunakan pada penderita penyakit asam lambung atau pada pasien yang menjalani operasi, kemoterapi, atau radioterapi.

Metoclopramide bekerja dengan cara meningkatkan gerakan lambung dalam mengolah makanan sehingga mempercepat pengosongan lambung. Dengan begitu, rasa mual dan muntah dapat dicegah. Obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang dan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.

Mer e k dagang metoclopramide: Damaben, Norvom, Piralen, Primperan, Sotatic, Vopram

Apa Itu Metoclopramide

Golongan Obat resep
Kategori Antiemetik
Manfaat Meredakan mual dan muntah
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Metoclopramide untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Metoclopramide dapat terserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko menggunakan metoclopramide saat menyusui.

Bentuk obat Sirop, tablet, kaplet, suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Metoclopramide

Metoclopramide tidak boleh digunakan sembarangan. Perhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan menggunakan metoclopramide jika Anda alergi dengan obat ini.
  • Jangan menggunakan metoclopramide lebih dari 12 minggu, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping berupa tardive dyskinesia .
  • Jangan menggunakan metoclopramide jika sebelumnya Anda pernah mengalami gangguan otot atau tardive dyskynesia setelah mengonsumsi obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita epilepsi, feokromositoma , atau gangguan pada saluran pencernaan, misalnya nyeri perut selain karena asam lambung, tidak bisa buang angin, atau buang air besar berdarah atau berwarna hitam.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati , penyakit ginjal, gangguan pergerakan, gagal jantung kongestif, aritmia , hipertensi, kanker payudara , diabetes, gangguan mental, atau penyakit Parkinson .
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai pemberian metoclopramide untuk lansia atau anak-anak, karena kelompok usia ini membutuhkan penyesuaian dosis.
  • Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan metoclopramide, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan mengantuk.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan metoclopramide, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan metoclopramide.

Dosis dan Aturan Pakai Metoclopramide

Berikut adalah dosis metoclopramide berdasarkan tujuan pemberian, bentuk obat, dan usia pasien:

Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi

Bentuk: Obat minum (tablet, kaplet, atau sirop)

  • Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari.
  • Anak-anak: 0,1–0,15 mg/kgBB, 3 kali sehari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari.

Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat radioterapi

Bentuk: Obat minum

  • Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari.

Tujuan: Mengobati penyakit asam lambung ( GERD )

Bentuk: Obat minum

  • Dewasa: 10–15 mg, 1–4 kali sehari, 30 menit sebelum makan atau saat akan tidur. Dosis maksimal 60 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 3 bulan.

Tujuan: Mengobati diabetic gastric stasis

Bentuk: Obat minum

  • Dewasa: 10 mg, 30 menit setiap sebelum makan dan saat akan tidur. Dosis maksimal 40 mg per hari. Durasi pengobatan selama 2–8 minggu.

Tujuan: Pencegahan mual atau muntah sebelum pemeriksaan radiologis pada saluran pencernaan atas

Bentuk: Obat minum

  • Dewasa: 10−20 mg sebagai dosis tunggal, diberikan sebelum pemeriksaan

Tujuan: Pencegahan mual atau muntah akibat radioterapi, kemoterapi, atau prosedur bedah

Bentuk: Suntik

  • Dosis obat dalam bentuk suntikan akan diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Metoclopramide dengan Benar

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam menggunakan metoclopramide. Metoclopramide suntik akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Metoclopramide dalam bentuk tablet dikonsumsi 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur. Obat ini juga dapat dikonsumsi bersama makanan yang biasanya memicu sakit maag untuk mencegah heartburn dan mual akibat asam lambung berlebihan.

Konsumsi metoclopramide secara teratur di waktu yang sama setiap harinya. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa saran dokter. Jika mengonsumsi metoclopramide dalam bentuk sirop, gunakan sendok khusus yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya tepat.

Simpan metoclopramide di tempat kering dan terhindar dari paparan sinar matahari secara. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Metoclopramide dengan Obat Lain

Berikut adalah interaksi yang dapat terjadi jika metoclopramide digunakan bersama obat-obatan tertentu:

  • Penurunan efektivitas metoclopramide jika digunakan bersama levodopa , begitu pula sebaliknya
  • Peningkatan efek kantuk jika digunakan bersama obat penenang
  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom ekstrapiramidal, seperti tardive dyskinesia , jika digunakan dengan obat antipsikotik
  • Memperpanjang efek pelemas otot pada obat mivacurium dan suxamethonium
  • Peningkatan risiko sindrom serotonin jika digunakan bersama obat antidepresan golongan SSRI
  • Peningkatan efek obat ciclosporin
  • Penurunan efek obat bromocriptine

Efek Samping dan Bahaya Metoclopramide

Ada beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan metoclopramide, antara lain:

  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Diare
  • Lelah
  • Sulit tidur
  • Cemas

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau semakin berat. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat  atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Munculnya gerakan yang tidak terkendali, termasuk tremor
  • Penurunan gairah seksual
  • Perubahan suasana hati yang drastis, seperti depresi atau pikiran untuk bunuh diri
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Gangguan menstruasi
  • Keluar ASI dari puting susu (galaktorea)
  • Pembesaran payudara pada laki-laki ( ginekomastia )

Walaupun jarang terjadi, penggunaan metoclopramide juga bisa menyebabkan munculnya sindrom neuroleptik malignan, yang ditandai dengan demam tinggi (>39 0 C), kaku otot, keringat atau air liur berlebihan, sesak napas, atau denyut jantung tidak teratur.