Drug name: azathioprine
Description:
Azathioprine adalah obat untuk mencegah reaksi penolakan organ setelah transplantasi. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis .
Azathioprine termasuk dalam golongan obat imunosupresan. Obat ini bekerja dengan cara menekan kerja sistem imun sehingga membantu tubuh untuk menerima organ yang baru saja ditransplantasikan.
Di dalam pengobatan penyakit autoimun, azathioprine akan menekan kerja sistem imun sehingga tidak menyerang sel atau jaringan yang sehat.
Merek dagang azathioprine: Imuran
Apa Itu Azathioprine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Imunosupresan |
Manfaat | Mencegah terjadinya penolakan transplantasi organ atau meredakan gejala penyakit autoimun. |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Azathioprine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori D:
Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Azathioprine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Azathioprine
Azathioprine hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan azathioprine:
- Jangan menggunakan azathioprine jika Anda alergi terhadap obat ini atau mercaptopurine. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit infeksi, gangguan sumsum tulang, gangguan pembekuan darah, kanker , penyakit ginjal, penyakit liver , sindrom Lesch Nyhan, atau kekurangan enzim TPMT.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan azathioprine jika akan menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan azathioprine.
- Hindari beraktivitas terlalu lama di bawah paparan sinar matahari selama menjalani pengobatan dengan azathioprine, karena obat ini dapat dapat meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit .
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menjalani vaksinasi dengan vaksin hidup, selama menjalani pengobatan dengan azathioprine.
- Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu, campak, atau cacar air , selama menjalani pengobatan dengan azathioprine, karena dapat meningkatkan risiko Anda tertular.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan azathioprine.
Dosis dan Aturan Pakai Azathioprine
Dosis azathioprine akan disesuaikan dengan kondisi, berat badan, dan respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut adalah rincian dosis umum azathioprine dalam bentuk tablet atau suntik untuk pasien dewasa dan anak-anak:
- Kondisi: Transplantasi ginjal Dosisnya 3–5 mg/kgBB per hari, diberikan 1–3 hari sebelum transplantasi atau pada hari transplantasi. Dosis pemeliharaan 1–3 mg/kgBB per hari.
-
Kondisi:
Pencegahan terjadinya reaksi penolakan organ transplantasi
Dosisnya 1–5 mg/kgBB. Dosis akan disesuaikan dengan respons pasien terhadap obat.
- Kondisi: Penyakit autoimun Dosisnya 1–3 mg/kgBB. Penggunaan obat perlu dihentikan jika tidak ada perbaikan kondisi setelah 3–6 bulan.
- Kondisi: Rheumatoid arthritis Dosis awal 1 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 1–2 dosis, selama 6–8 minggu. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 0,5 mg/kgBB, setiap 4 minggu sekali. Dosis maksimal 2,5 mg/kgBB per hari.
Cara Menggunakan Azathioprine dengan Benar
Azathioprine dalam bentuk suntik akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah pasien oleh dokter atau petugas medis atas petunjuk dokter. Biasanya, bila kondisi pasien sudah membaik, dokter akan mengganti azathioprine suntik menjadi bentuk tablet.
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi azathioprine tablet. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Azathioprine dalam bentuk tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, untuk mencegah timbulnya sakit perut, sebaiknya konsumsi obat ini pada waktu makan atau sesudah makan.
Telan tablet secara utuh sambil minum air dan jangan mengigit tablet. Pastikan untuk mengonsumsi obat secara teratur agar pengobatan efektif. Jangan berhenti mengonsumsi obat, kecuali atas petunjuk dokter.
Apabila lupa mengonsumsi azathioprine, segera konsumsi obat ini bila jeda dengan dosis selanjutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Pastikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin ketika menggunakan obat ini. Dokter akan meminta Anda untuk menjalani tes fungsi hati, pemeriksaan ginjal, dan tes darah, secara rutin, untuk memantau kondisi.
Simpan azathioprine dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Azathioprine dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika azathioprine digunakan dengan obat tertentu, antara lain:
- Penurunan efek antikoagulan dari warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi yang berat dan fatal jika digunakan dengan fingolimod , golimumab, atau adalimumab
- Peningkatan kadar dan efek azathioprine jika digunakan dengan allopurinol
- Peningkatan efek penurunan aktivitas sumsum tulang dalam memproduksi sel darah (mielosupresif) jika digunakan dengan cimetidine atau indomethacin
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan azathioprine jika digunakan dengan ribavirin
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi akibat pemberian vaksin berisi virus atau bakteri hidup yang dilemahkan, seperti vaksin BCG atau vaksin influenza
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan dengan ACE inhibitor atau kotrimoksazol
Efek Samping dan Bahaya Azathioprine
Efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan azathioprine adalah:
- Mual atau muntah
- Sakit kepala
- Rambut rontok
- Ruam kulit
Lakukan pemeriksaan ke dokter bila efek samping di atas tidak kunjung membaik atau semakin parah. Segera ke dokter bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Diare atau mual dan muntah yang berat
- Nyeri sendi yang muncul kembali atau bertambah parah
- Mudah memar atau kulit yang pucat
- Denyut jantung cepat atau sulit bernapas
- Penyakit liver yang ditandai dengan gejala berupa urine berwarna gelap, sakit perut, muntah terus-menerus, atau penyakit kuning
- Penyakit infeksi yang ditandai dengan gejala berupa demam, menggigil , sakit tenggorokan, atau batuk yang tidak kunjung membaik
- Limfoma yang bisa ditandai dengan munculnya gejala berupa seperti demam, atau pembengkakan kelenjar getah bening
Selain itu, penggunaan azathioprine bisa meningkatkan risiko terjadinya progressive multifocal leukoencephalopathy (PML). Beberapa gejalanya adalah kehilangan keseimbangan, sulit berkonsentrasi, dan kejang . Segera ke dokter jika mengalami keluhan tersebut.