Drug name: levothyroxine

Description:

L evothyroxine adalah obat untuk mengobati hipotiroidisme, yaitu kondisi rendahnya kadar hormon tiroid. Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan koma miksedema. Obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter.

Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan metabolisme, sehingga timbul keluhan, seperti mudah lelah, sembelit, kulit kering, atau mudah lupa.

Levothyroxine yang merupakan hormon tiroid buatan akan mengganti atau menambah kadar hormon tiroid yang kurang. Dengan begitu, kadar hormon tiroid dapat kembali seimbang, dan gejala atau keluhan bisa mereda.

Merek dagang levothyroxine: Euthyrox, Levothyroxine Sodium, Tiavell, Thyrax

Apa Itu Levothyroxine

Golongan Obat resep
Kategori Hormon tiroid
Manfaat Mengobati hipotiroidisme
Dikonsumsi oleh Dewasa
Levothyroxine untuk ibu hamil dan menyusui Kategori A:  Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.Levothyroxine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat Tablet, suntik

 Peringatan Sebelum Menggunakan Levothyroxine

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan levothyroxine, antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang anda miliki. Levothyroxine tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita insufisiensi kelenjar adrenal, tirotoksikosis , nodul tiroid, penyakit jantung , serangan jantung, diabetes , porfiria, osteoporosis , gangguan pembekuan darah, penyakit ginjal , obesitas, penyakit hati , atau gangguan menelan.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau baru saja menjalani radioterapi
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan levothyroxine.

Dosis dan Aturan Pakai Levothyroxine

Levothyroxine tersedia dalam bentuk suntik dan tablet. Berikut ini adalah dosis levothyroxine berdasarkan usia pasien, bentuk obat, dan kondisi yang akan diatasi:

Bentuk : Tablet

Kondisi: Hipotiroidisme

  • Dewasa: Dosis awal, 50–100 mcg/hari. Dosis dapat ditambah sebanyak 25–50 mcg setelah 3–4 minggu sesuai dengan respons dan kondisi pasien hingga jumlah hormon tiroid normal. Dosis perawatan 100–200 mcg per hari.
  • Bayi baru lahir: Dosis awal 10–15 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat disesuaikan setiap 4–6 minggu.
  • Bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid <5 mcg/dl: Dosis awal 50 mcg/kgBB per hari.
  • Bayi usia 0–3 bulan: 10–15 mcg/kgBB per hari.
  • Bayi usia 3–6 bulan: 8–10 mcg/kgBB per hari.
  • Bayi usia 6–12 bulan: 6–8 mcg/kgBB per hari.
  • Anak usia 1–5 tahun: 5–6 mcg/kgBB per hari.
  • Anak usia 6–12 tahun: 4–5 mcg/kgBB per hari.
  • Anak usia > 12 tahun: 2–3 mcg/kgBB per hari.
  • Remaja yang telah memasuki masa pubertas: Dosis mengikuti dosis dewasa.

Kondisi: Penekan TSH ( thyroid stimulating hormone )

  • Dewasa: Dosis 2 mcg/kgBB per hari, diberikan sekali sehari sebagai dosis tunggal untuk menekan TSH pada kanker tiroid atau penyakit gondok.

Bentuk : Suntik intravena (IV)

Kondisi: Koma miksedema

  • Dewasa: Dosis awal 200–500 mcg. Pada hari selanjutnya obat dapat diberikan sebanyak 100–300 mcg jika dibutuhkan. Dosis dapat dikurangi sesuai respons dan kondisi pasien.
  • Lansia: Dosis akan disesuaikan dokter dengan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Levothyroxine dengan Benar

Selalu ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan obat sebelum menggunakan levothyroxine tablet. Levothyroxine bentuk suntik akan diberikan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter sesuai dengan kondisi dan respons pasien.

Konsumsi levothyroxine tablet saat perut kosong, misalnya 30–60 menit sebelum sarapan. Telan tablet utuh dengan bantuan segelas penuh air putih. Konsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya.

Jika Anda lupa mengonsumsi levothyroxine tablet, segera konsumsi apabila jarak dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Beri tahu dokter jika Anda sering lupa mengonsumsi levothyroxine. Konsumsi levothyroxine secara rutin agar hasil pengobatan maksimal. Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Selama menjalani pengobatan dengan levothyroxine, Anda perlu melakukan pemeriksaaan kadar hormon tiroid secara berkala. Ikuti jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter.

Simpan levothyroxine di tempat yang kering, pada suhu ruangan, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Levothyroxine dengan Obat Lain

Penggunaan levothyroxine bersama obat lain dapat menyebabkan beberapa efek interaksi obat, seperti:

  • Penurunan penyerapan levothyroxine jika digunakan dengan zat besi , antasida, asam empedu, cholestyramine , simeticone, kalsium karbonat, kalsium asetat , atau sukralfat
  • Penurunan kadar hormon tri-iodothyronine (T3) dalam darah jika digunakan dengan amiodarone atau propranolol
  • Penurunan kadar levothyroxine dalam darah jika digunakan dengan carbamazepine , phenytoin, phenobarbital , rifampicin, lithium , estrogen, hormon androgen , atau sertraline
  • Pengaruh terhadap efektivitas obat antidiabetes
  • Peningkatan risiko terjadinya hipertensi atau takikardia jika digunakan dengan ketamine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti tekanan darah tinggi , jantung berdebar, atau nyeri dada jika digunakan dengan epinephrine
  • Peningkatan risiko terjadinya kebingungan, gangguan tidur, mudah marah jika digunakan dengan piracetam
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin Â

Efek Samping dan Bahaya Levothyroxine

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan levothyroxine:

  • Berat badan turun
  • Sakit kepala
  • Kaki kram atau nyeri sendi
  • Muntah
  • Demam
  • Diare
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Rambut rontok
  • Nafsu makan bertambah
  • TremorÂ

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau bertambah parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Lemas, lelah, atau insomnia
  • Gelisah atau mood swing
  • Sakit kepala, kaki kram, atau nyeri otot, yang semakin berat
  • Diare yang terjadi terus-menerus atau berat badan turun drastis
  • Nyeri dada , detak jantung cepat, tidak teratur, atau jantung berdebar-debar
  • Demam , hot flashes , atau berkeringat yang berlebihan