Drug name: estazolam
Description:
Estazolam adalah obat untuk menangani insomnia , yaitu gangguan tidur yang menyebabkan seseorang sulit ter tidur lelap , sehingga kualitas dan kuantitas tidur penderitanya menjadi berkurang.
Estazolam bekerja dengan cara menenangkan aktivitas otak, sehingga penggunanya bisa tidur lebih cepat, tidur lebih lama, dan tidak sering terbangun saat tidur. Obat tidur ini hanya boleh digunakan dalam jangka pendek dan harus sesuai resep dokter.
Merek dagang estazolam: Alena, Esilgan, Elgran
Apa Itu Estazolam
Golongan | Obat penenang golongan benzodiazepine |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Menangani insomnia |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Estazolam untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.Estazolam belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bagi ibu menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Estazolam
Estazolam hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi estazolam:
- Jangan mengonsumsi estazolam jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat golongan benzodiazepine lain, seperti alprazolam, diazepam, atau lorazepam .
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA , atau gangguan tidur lain selain insomnia, seperti penyakit tidur berjalan atau sleep apnea .
- Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi estazolam, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk .
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal , penyakit liver, myasthenia gravis , asma, PPOK , depresi, atau keinginan untuk bunuh diri.
- Jangan memberikan estazolam pada ibu yang sedang hamil atau menyusui. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau grapefruit selama menjalani pengobatan dengan estazolam, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat , efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi estazolam.
Dosis dan Aturan Pakai Estazolam
Obat ini hanya boleh digunakan untuk jangka pendek, sekitar 1â2 minggu. Berikut adalah takaran dosis umum estazolam untuk mengatasi insomnia:
- Dewasa: 1â2 mg dikonsumsi sebelum tidur.
- Lansia: 0,5â1 mg dikonsumsi sebelum tidur.
Cara Mengonsumsi Estazolam dengan Benar
Gunakan estazolam sesuai anjuran dokter dan bacalah instruksi pemakaian pada kemasan. Estazolam dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Konsumsi obat ini ketika Anda ingin tidur.
Penambahan atau pengurangan dosis estazolam harus dilakukan berdasarkan anjuran dokter untuk menghindari ketergantungan obat. Hubungi dokter jika insomnia tidak membaik dalam 7â10 hari pengobatan dengan estazolam.
Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum berhenti mengonsumsi estazolam, karena konsumsi obat secara tiba-tiba bisa menimbulkan gejala putus obat dan memperparah insomnia. Dokter akan mengurangi dosis estazolam secara bertahap.
Untuk membantu mengatasi insomnia, terapkan juga sleep hygiene , yaitu dengan tidak mengonsumsi minuman berkafein menjelang waktu tidur, tidur dengan jadwal yang teratur, tidak tidur siang terlalu lama, dan menciptakan suasana yang nyaman untuk tidur.
Simpan estazolam di tempat yang kering dan sejuk. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Estazolam dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila estazolam digunakan bersama obat-obatan lain, yaitu:
- Peningkatan kadar dan efek dari estazolam secara signifikan sehingga dapat berakibat fatal jika digunakan bersama dengan ketoconazole atau itraconazole
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari estazolam dan sodium oxybate
- Peningkatan efek kantuk dan gangguan fungsi sistem saraf pusat jika digunakan dengan alprazolam , diazepam, clonazepam , triazolam, codein , atau morfin
- Peningkatan kadar estazolam dalam darah jika digunakan dengan erythromycin , nefazodone, atau  fluvoxamine
- Penurunan kadar estazolam dalam darah jika digunakan dengan barbiturat , carbamazepine, phenytoin , atau rifampicin
Efek Samping dan Bahaya Estazolam
Sejumlah efek samping yang berpotensi terjadi setelah mengonsumsi obat ini meliputi:
- Pusing
- Sakit kepala
- Kantuk di pagi dan siang hari
- Kelelahan terutama di pagi hari
- Gangguan koordinasi gerakan
- Otot terasa kaku
- Kaki terasa sakit
- Konstipasi (sembelit)
- Gangguan perilaku
- Mulut kering
- Sakit perut
Bila efek samping di atas tidak membaik dalam beberapa hari, hubungi dokter. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Kehilangan ingatan
- Keinginan untuk bunuh diri
- Halusinasi
- Delusi
- Gelisah dan kebingungan
- Depresi