Illness name: anthrax

Description:

Anthrax atau antraks adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ternak. Seseorang dapat terkena penyakit antraks jika menyentuh atau memakan daging hewan yang terkena antraks.

Berdasarkan sebuah penelitian, 2.000–20.000 kasus antraks pada manusia terjadi setiap tahun. Penyakit ini umumnya terjadi di negara berkembang dan yang kurang berkembang.

Antraks merupakan penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian. Meski begitu, penyakit zoonosis ini jarang terjadi. Selain itu, sampai saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bakteri penyebab antraks dapat menular antarmanusia.

Penyebab Anthrax

Antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang hidup di tanah. Bakteri ini dapat menyerang hewan pemakan rumput, seperti sapi, kambing, domba, dan kuda.

Berdasarkan cara penularannya, antraks terbagi dalam tiga jenis, yaitu:

Antraks kulit

Antraks kulit menular pada orang yang memiliki luka terbuka di kulit. Penularan terjadi ketika seseorang menyentuh kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang terinfeksi.

Antraks kulit merupakan jenis antraks yang paling sering terjadi, tetapi tidak berbahaya. Antraks ini biasanya baru berkembang 1–7 hari setelah paparan terjadi.

Antraks pencernaan

Antraks jenis ini terjadi ketika seseorang memakan daging hewan yang sudah terinfeksi sehingga bakteri antraks masuk ke saluran pencernaan. Kondisi ini umumnya baru terjadi 1–7 hari setelah seseorang terpapar bakteri.

Antraks pernapasan

Antraks pernapasan merupakan antraks yang paling berbahaya. Seseorang dapat terinfeksi antraks pernapasan jika menghirup serbuk (spora) dari bakteri antraks, misalnya ketika memproses bulu atau kulit dari hewan ternak.

Infeksi akibat antraks ini biasanya baru berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan sesudah seseorang terpapar.

Selain melalui cara di atas, antraks juga dapat menular melalui penggunaan heroin suntik. Namun, antraks jenis ini hanya terjadi di negara-negara Eropa.

Faktor risiko anthrax

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi antraks, yaitu:

  • Beraktivitas di kawasan yang banyak terjadi antraks
  • Bekerja di tempat pengolahan kulit, bulu, atau daging dari hewan ternak
  • Berprofesi sebagai peternak atau pengurus hewan
  • Bekerja sebagai peneliti antraks di laboratorium
  • Berprofesi sebagai dokter hewan, khususnya yang menangani hewan ternak

Sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa antraks dapat menular antarmanusia. Namun, ada kemungkinan bahwa seseorang juga dapat terinfeksi antraks akibat kontak dengan luka di kulit penderita antraks.

Gejala Anthrax

Gejala antraks bisa beragam, tergantung pada jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh seseorang. Berikut ini adalah beberapa gejala antraks berdasarkan cara penularannya:

Antraks kulit

Antraks kulit ditandai dengan munculnya banyak benjolan di kulit yang dapat disertai gatal. Benjolan ini paling sering muncul di daerah wajah, leher, dan lengan. Selanjutnya benjolan itu dapat berubah menjadi borok berwarna hitam yang tidak menimbulkan nyeri.

Antraks pencernaan

Gejala antraks pencernaan atau antraks gastrointestinal antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit menelan
  • Sakit perut
  • Hilang nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Benjolan di leher
  • Diare
  • BAB berdarah

Antraks pernapasan

Gejala antraks pernapasan meliputi:

  • Demam
  • Nyeri saat menelan
  • Nyeri otot
  • Mudah lelah
  • Sesak napas
  • Syok
  • Radang selaput otak ( meningitis )

Kapan h arus ke d okter

Antraks termasuk penyakit yang jarang terjadi. Namun, jika Anda bekerja di lingkungan yang berisiko terjadi paparan antraks, maka Anda perlu menjalani vaksinasi.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala antraks seperti yang telah dijelaskan di atas, terutama apabila sering kontak dengan hewan ternak, atau mengonsumsi daging sapi setengah matang.

Diagnosis Anthrax

Dalam mendiagnosis antraks, dokter akan terlebih dulu akan menanyakan gejala yang muncul dan riwayat kontak dengan hewan ternak, kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Jika dicurigai mengalami antraks, dokter akan meminta pasien untuk menjalani serangkaian tes, seperti:

  • Tes kulit
    Dokter akan mengambil sampel cairan atau kulit dari lepuhan yang diduga menjadi jalan masuk bakteri, untuk diperiksa di laboratorium.
  • Tes darah
    Dokter akan melakukan tes darah pasien untuk mengetahui keberadaan bakteri antraks di dalam darah.
  • Ron t gen dada
    Rontgen dada bertujuan untuk mendeteksi kelainan paru-paru, yang dapat terjadi akibat menghirup bakteri antraks.
  • Pemeriksaan feses
    Dokter dapat memeriksa sampel feses pasien untuk mendeteksi keberadaan bakteri antraks di feses.
  • Pungsi lumba l
    Pungsi lumbal dilakukan dengan mengambil cairan saraf tulang belakang melalui jarum yang dimasukkan ke celah tulang belakang. Cairan tulang belakang tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium.

Pengobatan Anthrax

Antraks akan lebih mudah disembuhkan jika pengobatan dilakukan secepatnya. Dokter akan memberikan kombinasi antibiotik , seperti penisilin, doxycycline , dan ciprofloxacin , untuk memaksimalkan pengobatan.

Perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan pengobatan antraks tergantung pada usia, kondisi kesehatan pasien secara umum, dan luas area tubuh yang terinfeksi.

Komplikasi Anthrax

Jika tidak segera diobati, antraks dapat menyebabkan peradangan pada selaput otak dan tulang belakang ( meningitis ). Kondisi ini dapat menimbulkan perdarahan hebat yang berujung pada kematian.

Pencegahan Anthrax

Antraks dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu penularannya. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:

  • Memastikan bahwa daging telah dimasak hingga matang sebelum dimakan
  • Menjalani vaksinasi anthrax , terutama jika memiliki faktor risiko penyakit ini
  • Menghindari interaksi dengan hewan yang terinfeksi antraks