Illness name: torsio testis

Description:

Torsio testis adalah kondisi ketika testis atau buah zakar terpelintir sehingga menimbulkan nyeri hebat pada testis. Torsio testis bisa dialami oleh laki-laki pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi di usia kurang dari 25 tahun.

Torsio testis terjadi karena pembuluh darah yang menuju testis terpelintir dan terjepit sehingga menyebabkan aliran darah menuju testis terhambat. Kondisi ini merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan kerusakan pada testis dan infertilitas pria .

Penyebab Torsio Testis

Penyebab torsio testis masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada sejumlah faktor tertentu yang diduga meningkatkan risiko seorang laki-laki mengalami torsio testis, yaitu:

  • Kelainan genetik bell clapper deformity
  • Pernah menderita torsio testis
  • Riwayat torsio testis pada ayah atau saudara laki-laki
  • Cedera pada testis, misalnya akibat olahraga atau kecelakaan
  • Lonjakan pertumbuhan testis selama masa pubertas
  • Paparan udara dingin yang terlalu lama

Gejala Torsio Testis

Gejala utama dari torsio testis adalah nyeri pada testis . Nyeri ini bisa timbul secara mendadak dan terasa hebat di salah satu testis. Torsio testis juga dapat disertai gejala lain, seperti:

  • Bengkak di salah satu skrotum (kantong buah zakar)
  • Testis menyusut
  • Posisi testis yang terpelintir lebih tinggi dari biasanya
  • Sering buang air kecil
  • Sakit perut
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Darah di air mani

Pada anak-anak, torsio testis dapat menyebabkan anak sering terbangun di tengah malam atau dini hari akibat nyeri hebat di kantong buah zakar.

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri ke dokter atau daatang ke IGD rumah sakit terdekat bila merasakan nyeri hebat dan mendadak pada salah satu buah zakar. Jika ditangani sejak dini, kerusakan pada testis dapat dicegah.

Anda juga dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila mengalami nyeri pada testis secara tiba-tiba kemudian reda tanpa diobati. Kondisi ini juga termasuk keadaan gawat darurat yang perlu segera ditangani.

Diagnosis Torsio Testis

Untuk mendeteksi torsio testis, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala dan riwayat kesehatan pasien, disertai pemeriksaan fisik pada testis dan kantong buah zakar. Pemeriksaan fisik ini dilakukan dengan cara menggosok atau mencubit bagian dalam sisi paha yang sakit untuk mengecek kontraksi testis.

Setelah itu, dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan lanjutan berupa:

  • USG testis , untuk mendeteksi aliran darah menuju testis
  • Tes urine dan tes darah, untuk memeriksa apakah terjadi infeksi di testis

Pengobatan Torsio Testis

Penanganan torsio testis dilakukan dengan operasi orchiopexy . Pasien akan dibius total sebelum menjalani operasi. Selama tindakan, dokter akan membuat sayatan kecil di skrotum atau selangkangan dan mengembalikan posisi testis yang terpelintir.

Makin cepat penanganan dilakukan, maka peluang kesembuhan pasien juga akan meningkat. Penanganan yang terlambat bisa menyebabkan kematian pada jaringan testis dalam waktu 6 jam. Jika kondisi ini terjadi, dokter dapat menjalankan prosedur pengangkatan testis.

Setelah operasi, dokter akan memberikan obat pereda nyeri. Pasien juga akan dianjurkan untuk melakukan beberapa upaya untuk membantu proses pemulihan, yaitu:

  • Mengompres dingin area yang dioperasi selama 10–15 menit
  • Menjaga area bekas jahitan tetap bersih
  • Menghindari aktivitas berat, termasuk olahraga
  • Tidak berhubungan seksual selama beberapa minggu
  • Beristirahat yang cukup
  • Melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan santai

Komplikasi Torsio Testis

Torsio testis yang terlambat mendapatkan penanganan atau tidak ditangani bisa menimbulkan sejumlah komplikasi kesehatan, seperti:

  • Kelainan bentuk testis
  • Ukuran testis mengecil
  • Matinya jaringan testis ( gangrene )
  • Gangguan kesuburan atau infertilitas

Pencegahan Torsio Testis

Operasi untuk mencegah torsio testis dapat dilakukan pada penderita bell clapper , yaitu kondisi testis yang bergerak bebas di dalam skrotum. Sementara torsio testis yang disebabkan oleh cedera dapat dicegah dengan mengenakan pelindung testis saat berolahraga.