Illness name: trigeminal neuralgia

Description:

Trigeminal neuralgia adalah rasa nyeri kronis akibat gangguan pada saraf trigeminal araf kelima dari dua belas pasang saraf yang berasal dari otak (saraf kranial) . Rasa nyeri ini biasanya muncul hanya di salah satu sisi wajah dan paling sering terjadi di wajah bagian bawah dan rahang.

Saraf trigeminal terletak pada setiap sisi wajah. Saraf ini memungkinkan seseorang dapat merasakan beragam sensasi pada wajah. Namun, pada trigeminal neuralgia, saraf tersebut mengalami gangguan, sehingga penderita bisa merasakan nyeri tanpa ada rangsangan apa pun. Nyeri yang dirasakan menusuk atau seperti sengatan listrik.

Trigeminal neuralgia terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik hingga sekitar 2 menit. Serangan nyeri ini dapat muncul setiap hari selama beberapa hari hingga beberapa bulan. Pada kasus yang berat, trigeminal neuralgia muncul ratusan kali dalam satu hari.

Penyebab Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Mengalami gangguan fungsi saraf akibat saraf tertekan oleh pembuluh darah yang melebar atau tumor di sekitarnya
  • Mengalami cedera pada saraf trigeminal, misalnya akibat trauma pada wajah atau efek dari operasi
  • Menderita kondisi yang dapat merusak selaput pelindung saraf (mielin), seperti penyakit multiple sclerosis

Faktor risiko trigeminal neuralgia

Trigeminal neuralgia dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, seseorang dengan kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalami trigeminal neuralgia:

  • Berjenis kelamin wanita
  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Memiliki riwayat trigeminal neuralgia dalam keluarga
  • Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)

Gejala Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia ditandai dengan rasa nyeri. Nyeri tersebut terasa seperti ditusuk benda tajam atau tersengat listrik. Serangan nyeri ini biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga 2 menit. Setelah serangan nyeri hebat, penderita juga dapat merasakan nyeri seperti terbakar dan berdenyut-denyut.

Umumnya, nyeri muncul pada pipi, rahang, gusi, gigi, bibir, dan terkadang juga pada mata dan dahi. Nyeri dapat muncul secara tiba-tiba atau dipicu gerakan tertentu, seperti:

  • Berbicara
  • Tersenyum
  • Mengunyah
  • Menggosok gigi
  • Mencuci muka
  • Bercukur

Selain akibat gerakan, nyeri pada trigeminal neuralgia juga bisa dipicu oleh getaran, seperti saat sedang berkendara atau tiupan angin pada wajah. Biasanya, nyeri hanya muncul pada salah satu sisi wajah, tetapi tidak menutup kemungkinan nyeri dapat muncul pada kedua sisinya.

Nyeri trigeminal neuralgia bisa terjadi setiap hari, selama berhari-hari atau mungkin berbulan-bulan. Namun, beberapa orang bisa mengalami periode remisi, yaitu periode ketika nyeri tidak datang hingga beberapa bulan atau tahun.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika Anda mengalami nyeri wajah yang terus-menerus, terutama jika gejala tidak membaik setelah diberikan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol .

Gigi berlubang atau infeksi gigi juga dapat menyebabkan nyeri yang hebat seperti trigeminal neuralgia. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan ke dokter gigi apakah nyeri yang Anda rasakan disebabkan oleh masalah gigi atau bukan.

Diagnosis Trigeminal Neuralgia

Untuk mendiagnosis trigeminal neuralgia, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai ciri-ciri nyeri dan apa yang memicunya. Dokter juga akan menanyakan riwayat penyakit terdahulu dan riwayat kesehatan keluarga pasien.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pada wajah untuk memastikan bagian mana yang mengalami nyeri dan cabang saraf trigeminal mana yang terganggu.

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti MRI kepala, untuk mengetahui penyebab dari trigeminal neuralgia

Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Setelah pasien didiagnosis menderita trigeminal neuralgia, dokter akan menentukan pengobatan berdasarkan kondisi dan penyebabnya. Tujuan pengobatan trigeminal neuralgia adalah untuk meredakan rasa nyeri yang dirasakan pasien. Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:

Obat-obatan

Sebagai penanganan pertama, dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan berikut ini:

  • Antikonvulsan, seperti carbamazepine , oxcarbazepine, lamotrigine, phenytoin, clonazepam , atau gabapentin , untuk memperlambat impuls saraf sehingga mengurangi kemampuan saraf mengirimkan rasa nyeri ke otak
  • Obat antispasmodik, seperti baclofen , untuk melemaskan otot
  • Antidepresan trisiklik, seperti amytriptyline , untuk menghambat sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak
  • Suntikan botox atau botulinum toxin , untuk mengurangi rasa sakit yang tidak bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan

Operasi

Operasi dilakukan jika gejala tidak kunjung mereda atau muncul efek samping dari konsumsi obat yang terus-menerus. Berikut ini adalah beberapa jenis operasi yang bisa dilakukan untuk mengobati trigeminal neuralgia:

  • Dekompresi mikrovaskular ( microvascular decompression )
    Operasi ini dilakukan dengan cara memindahkan atau mengangkat pembuluh darah yang berdekatan dengan saraf trigeminal. Pembuluh darah tersebut akan dijauhkan dengan saraf trigeminal, kemudian dokter akan memberikan bantalan halus di antara keduanya. Pada kasus tertentu, dokter juga dapat memotong sebagian saraf yang menekan saraf trigeminal.
  • Bedah radiasi pisau gamma ( gamma knife radiosurgery )
    Prosedur ini dilakukan dengan memaparkan radiasi dalam dosis tertentu ke akar saraf trigeminal untuk merusaknya, sehingga dapat mengurangi rasa sakit. Prosedur ini dapat diulang jika rasa nyeri menyerang kembali.
  • Rhizotomy
    Prosedur ini bertujuan untuk merusak serabut saraf guna menghambat rasa nyeri. Hal tersebut bisa dicapai dengan menyuntikkan gliserol steril ( glycerol injection ), menekan saraf menggunakan balon ( balloon compression ), atau mengalirkan listrik dan suhu panas ( radiofrequency thermal lesioning ) pada akar saraf trigeminal.

Meski dapat mengatasi rasa nyeri, ketiga prosedur di atas berisiko menyebabkan wajah menjadi mati rasa atau terasa kebas, perdarahan dan memar pada wajah, gangguan mata dan pendengaran pada sisi lokasi tindakan, atau bahkan stroke.

Komplikasi Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia yang tidak ditangani dengan benar akan semakin memburuk dan dapat membuat penderitanya kesulitan menjalani kegiatan secara normal. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan mental penderita dan dapat memicu masalah kejiwaan, seperti:

  • Depresi
  • Gangguan kecemasan
  • Gangguan tidur

Pada kondisi parah, penderita dapat sampai berpikir untuk bunuh diri karena tidak tahan dengan nyeri yang ia rasakan.

Pencegahan Trigeminal Neuralgia

Trigeminal neuralgia sulit dicegah. Upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah menghindari faktor-faktor pemicu terjadinya serangan nyeri, misalnya dengan:

  • Mencuci muka dengan air hangat, yang tidak terlalu dingin atau panas
  • Mengonsumsi makanan atau minuman dengan suhu normal
  • Mengonsumsi makanan yang lembut atau tidak terlalu keras
  • Menghindari minuman yang terlalu asam
  • Membersihkan mulut setelah makan
  • Menyikat gigi dengan hati-hati, serta menggunakan sikat gigi yang lembut