Illness name: intususepsi

Description:

Intususepsi adalah kondisi usus yang terlipat dan menyusup ke dalam bagian usus lainnya. Intususepsi umumnya terjadi pada bagian yang menghubungkan usus halus dan usus besar.

Intususepsi dapat mengakibatkan penyumbatan di dalam usus atau obstruksi usus . Kondisi ini menyebabkan proses penyaluran makanan dan cairan di dalam usus serta aliran darah di dalam usus bisa terhambat.

Jika tidak segera ditangani, intususepsi dapat menyebabkan kematian di jaringan usus, robekan pada dinding usus (perforasi), hingga infeksi di rongga perut atau peritonitis.

Intususepsi adalah penyebab penyumbatan usus tersering pada anak usia di bawah 3 tahun. Meskipun jarang, intususepsi juga dapat terjadi pada orang dewasa.

Penyebab Intususepsi

Penyebab intususepsi pada bayi dan anak-anak masih belum diketahui secara pasti. Namun, intususepsi pada anak diduga terkait dengan beberapa kondisi di bawah ini:

  • Kelainan pada saluran pencernaan, seperti diverticulum Meckel, yaitu kelainan yang ditandai dengan terbentuknya kantong kecil di dinding usus halus
  • Kelainan pada struktur saluran pencernaan
  • Pemberian makanan padat, seperti bubur bayi atau pisang, sebelum bayi berusia 6 bulan
  • Polip atau tumor di usus
  • Infeksi di usus akibat virus atau bakteri
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening di usus
  • Radang usus buntu (apendisitis)
  • Benda asing di dalam usus

Sementara, intususepsi pada orang dewasa umumnya disebabkan oleh penyakit atau prosedur medis tertentu, seperti:

  • Jaringan parut di usus
  • Operasi saluran pencernaan, seperti operasi gastric bypass
  • Polip atau tumor usus
  • Penyakit Crohn

Faktor risiko intususepsi

Intususepsi lebih berisiko terjadi pada individu dengan faktor-faktor berikut:

  • Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita intususepsi
  • Berusia 6 bulan sampai 3 tahun
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Pernah mengalami intususepsi sehingga berisiko mengalami kekambuhan
  • Memiliki kelainan bentuk usus akibat cacat lahir
  • Menderita kondisi tertentu, seperti cystic fibrosis, Henoch-Schonlein purpura, penyakit Crohn, dan penyakit celiac

Gejala Intususepsi

Instususepsi lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak usia 3 tahun ke bawah. Meski demikian, orang dewasa juga dapat mengalami kondisi ini.

Gejala utama intususepsi adalah nyeri perut yang hilang timbul. Rasa nyeri ini biasanya muncul tiap 15–20 menit, kemudian seiring waktu akan terasa lebih lama dan frekuensi kemunculannya menjadi lebih sering.

Gejala intususepsi pada bayi atau anak-anak umumnya lebih mudah diketahui, antara lain dari perilaku bayi atau anak yang rewel atau menangis sambil meringkuk (menarik lutut ke dada) ketika mengalami sakit perut akibat intususepsi. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang dapat menyertai, yaitu:

  • Mual
  • Muntah kuning kehijauan
  • Demam
  • Diare
  • Tubuh lemas atau tidak bertenaga
  • Benjolan atau pembengkakan yang terlihat pada perut
  • Tinja mengandung darah atau lendir
  • Tinja berwarna merah dan menggumpal seperti jeli

Sementara, gejala intususepsi pada penderita dewasa cukup sulit dikenali, karena mirip dengan gejala penyakit lainnya. Berikut ini adalah gejala yang harus diwaspadai:

  • Mual
  • Muntah
  • Demam
  • Nyeri di perut yang hilang timbul

Kapan harus ke dokter

Segera cari pertolongan medis jika Anda atau anak Anda mengalami gejala di atas. Intususepsi termasuk kondisi darurat yang harus cepat ditangani. Penanganan yang terlambat berisiko menyebabkan kematian pada jaringan usus, infeksi pada lapisan dalam perut, dan syok.

Diagnosis Intususepsi

Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di bagian perut, untuk mendeteksi adanya benjolan atau rasa nyeri saat disentuh.

Karena gejala intususepsi mirip dengan gejala penyakit lain, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan guna memastikan diagnosis, seperti USG perut dan CT scan. Dokter juga bisa melakukan foto Rontgen yang dipadukan dengan pemberian cairan kontras atau udara melalui anus (enema).

Pengobatan Intususepsi

Pasien yang didiagnosis menderita intususepsi harus segera ditangani kurang dari 24 jam. Penanganan pertama yang akan dilakukan dokter untuk membuat kondisi pasien kembali stabil adalah:

  • Memberikan cairan melalui infus untuk mencegah dehidrasi
  • Memasukkan selang ke dalam lambung pasien melalui hidung, untuk mengurangi tekanan di dalam usus

Setelah kondisi pasien stabil, dokter akan melakukan tindakan lebih lanjut, seperti:

Enema

Selain untuk pemeriksaan, enema juga bisa dilakukan untuk mengatasi intususepsi. Enema dilakukan dengan memasukan selang tipis ke dalam anus, sebagai jalan untuk memasukkan udara atau cairan kontras barium ke dalam usus. Proses tersebut dapat membuat usus kembali lurus.

Enema cukup efektif untuk mengatasi intususepsi pada pasien anak-anak. Intususepsi yang berhasil diatasi dengan enema umumnya tidak membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Operasi

Operasi merupakan metode utama untuk mengatasi intususepsi pada pasien dewasa. operasi juga dilakukan pada pasien intususepsi parah yang mengalami robekan pada usus.

Pada prosedur ini, dokter akan meluruskan bagian usus yang terlipat, membersihkan bagian usus yang tersumbat, dan mengangkat jaringan usus yang mati.

Komplikasi Intususepsi

Intususepsi yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa menyumbat aliran darah di bagian usus yang mengalami intususepsi. Kondisi ini dapat mengakibatkan kematian pada jaringan usus tersebut.

Jaringan usus yang mati akan memicu robeknya dinding usus atau perforasi, yang bisa berkembang menjadi peritonitis. Peritonitis adalah infeksi di lapisan rongga perut yang harus segera ditangani. Gejala penyakit ini antara lain demam serta nyeri dan bengkak di perut.

Peritonitis yang menyerang anak-anak dapat menyebabkan syok . Kondisi ini dapat ditandai dengan gejala berikut:

  • Kulit terasa dingin, lembap, dan pucat
  • Napas yang terlalu lambat dan pendek atau terlalu cepat
  • Cemas atau gelisah (agitasi)
  • Tubuh terasa sangat lemas
  • Detak jantung meningkat tetapi terasa lemah
  • Kesadaran menurun atau hilang

Pencegahan Intususepsi

Karena penyebab intususepsi belum diketahui secara pasti, maka belum ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini.

Meski demikian, beberapa kasus intususepsi terjadi pada bayi usia di bawah 6 bulan yang diberikan makanan padat. Oleh sebab itu, salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan tidak memberikan makanan padat pada bayi usia di bawah 6 bulan.