Illness name: gangguan panik
Description:
Gangguan panik adalah kondisi yang ditandai dengan serangan panik atau kecemasan berlebihan secara tiba-tiba. Gangguan ini dapat terjadi berulang kali tanpa alasan yang jelas.
Gangguan panik lebih sering dialami oleh wanita daripada laki-laki. Umumnya, kondisi ini terjadi pada orang yang baru menginjak usia dewasa atau pada orang yang sedang dalam tekanan (stres).
Gangguan panik dapat ditangani dengan psikoterapi atau pemberian obat-obatan. Penanganan tersebut bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.
Penyebab Gangguan Panik
Hingga saat ini, penyebab gangguan panik belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi karena ada bagian otak dan sistem saraf yang keliru dalam menerjemahkan gerakan atau sensasi di tubuh. Akibatnya, gerakan atau sensasi tersebut dianggap sebagai suatu ancaman.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya gangguan panik, yaitu:
- Memiliki keluarga yang menderita gangguan panik
- Menderita penyakit mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan
- Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
- Mengalami kejadian traumatis, seperti kecelakaan, kekerasan fisik, atau kekerasan seksual
- Mengalami perubahan drastis dalam hidup, seperti perceraian, kehilangan orang tercinta, atau kehilangan pekerjaan
Gejala Gangguan Panik
Gejala gangguan panik dapat terjadi setiap saat dan biasanya terjadi selama 5â20 menit. Pada kasus yang berat, gejala gangguan panik bisa berlangsung lebih dari 1 jam.
Gejala dan tanda yang muncul akibat gangguan panik meliputi:
- Nyeri dada
- Sensasi tersedak atau tercekik
- Menggigil
- Mual
- Mulut kering
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Berkeringat
- Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
- Gemetar
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila Anda memiliki keluarga yang menderita gangguan panik. Penting untuk diingat, gangguan panik tidak dapat diatasi secara mandiri dan bisa memburuk bila tidak ditangani dengan tepat.
Perlu diketahui bahwa beberapa gejala gangguan panik dapat serupa dengan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung dan gangguan tiroid. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi lebih awal gejala gangguan panik yang dialami.
Diagnosis Gangguan Panik
Dalam mendiagnosis gangguan panik, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala yang dialami, riwayat kesehatan, riwayat penyakit keluarga, dan penggunaan obat-obatan. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, yaitu tes darah untuk memeriksa fungsi tiroid, serta rekam jantung ( elektrokardiografi ).
Setelah itu, dokter akan menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSMâ5) guna mendiagnosis gangguan panik. Beberapa kriteria yang menunjukkan pasien mengalami gangguan panik adalah:
- Serangan panik terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan pasti dalam kurun waktu 1 bulan, hingga membuat penderita mengalami perubahan perilaku, termasuk menghindari situasi pemicu kepanikan.
- Serangan panik sering terjadi tanpa sebab yang jelas.
- Serangan panik tidak disebabkan oleh penggunaan NAPZA atau pengobatan kondisi medis tertentu.
- Serangan panik bukan merupakan gejala dari gangguan mental lain, seperti post-traumatic stress disorder atau gangguan obsesif kompulsif.
Pengobatan Gangguan Panik
Pengobatan gangguan panik bertujuan untuk mengurangi intensitas dan frekuensi serangan panik, serta membantu meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Ada dua metode untuk mengatasi gangguan panik, yaitu:
Psikoterapi
Salah satu jenis psikoterapi yang direkomendasikan untuk menangani gangguan panik adalah terapi perilaku kognitif . Terapi ini mengajarkan pasien untuk berpikir, berperilaku, dan bereaksi terhadap perasaan yang muncul akibat serangan panik. Dengan begitu, pasien bisa mengatasi ketakutan terhadap situasi yang terjadi selama serangan panik.
Obat-obatan
Dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gangguan panik. Jenis obat yang dapat diresepkan oleh dokter antara lain:
- Obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), seperti fluoxetine dan sertraline , atau golongan serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), seperti venlafaxine
- Benzodiazepine, seperti alprazolam dan clonazepam, untuk mengatasi gangguan panik dalam jangka pendek
Komplikasi Gangguan Panik
Gangguan panik yang tidak ditangani dengan tepat dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya dan menimbulkan gangguan lain, seperti:
- Depresi
- Enggan bersosialisasi
- Masalah di sekolah atau tempat kerja
- Penyalahgunaan NAPZA atau kecanduan alkohol
- Keinginan untuk bunuh diri
- Agorafobia , yaitu takut berlebihan pada tempat atau situasi yang menyebabkan panik
- Fobia
Pencegahan Gangguan Panik
Belum ada cara yang secara pasti dapat mencegah gangguan panik. Akan tetapi, bila Anda sedang menjalani pengobatan gangguan panik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung proses perawatan, yaitu:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Menghindari minuman berkafein dan beralkohol
- Membatasi asupan makanan dan minuman manis
- Melakukan latihan relaksasi, seperti yoga dan mindfulness
- Berhenti merokok
- Bergabung dengan kelompok penderita gangguan panik untuk saling berbagi informasi
- Berolahraga rutin
- Tidur yang cukup, yaitu selama 8 jam per hari