Illness name: acute thyroiditis

Description:

Acute thyroiditis atau tiroiditis akut adalah peradangan kelenjar tiroid yang paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan bisa berakibat fatal bila tidak ditangani dengan tepat.

Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak di leher bagian depan. Kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan hormon tiroid yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Saat terjadi peradangan, kelenjar tiroid dapat memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid.

Acute thyroiditis atau tiroiditis akut biasanya terkait dengan penyakit autoimun dan kelainan bawaan lahir, seperti fistula sinus piriformis. Fistula sinus piriformis sendiri merupakan kelainan bawaan berupa terbentuknya lubang abnormal di kulit leher. Akibatnya, bakteri bisa masuk ke bagian dalam leher dan menginfeksi kelenjar tiroid.

Penyebab T i roiditis Akut

Tiroiditis akut paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri ( suppurative thyroiditis ). Beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan kondisi ini adalah:

  • Staphylococcus aureus
  • Streptococcus pneumoniae
  • Streptococcus hemolyticus
  • Nocardia spp

Meski jarang terjadi, acute thyoriditis juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, seperti Pneumocystis jiroveci dan Candida sp.

Faktor risiko tiroiditis akut

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tiroiditis akut, yaitu:

  • Berjenis kelamin wanita dan berusia 5–12 tahun
  • Mengalami infeksi saluran pernapasan, seperti COVID-19
  • Mengalami cacat bawaan lahir, seperti fistula sinus piriformis
  • Memiliki kekebalan tubuh yang rendah akibat HIV/AIDS , kemoterapi , atau mengonsumsi obat imunosupresan , seperti kortikosteroid
  • Pernah atau sedang menderita kanker tiroid

Pada beberapa kasus, acute thyroiditis terjadi akibat penyebaran infeksi pada jantung ( endokarditis ) dan abses gigi .

Gejala T i roiditis Akut

Tiroiditis akut akan menimbulkan gejala berupa nyeri dan benjolan di leher. Benjolan tersebut berwarna kemerahan, bisa digerakkan, dan terasa hangat. Selain itu, gejala tambahan berikut juga bisa terjadi:

  • Kesulitan menelan ( disfagia )
  • Lemas
  • Demam
  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher
  • Kebiasaan menundukkan kepala ke dada untuk mengurangi nyeri pada leher

Gejala tiroiditis akut bisa muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Terkadang, gejala-gejala hipotiroidisme dan hipertiroidisme juga bisa muncul.

Kapan harus ke dokter

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tiroiditis akut yang telah disebutkan di atas. Penanganan sedini mungkin dibutuhkan untuk mencegah perkembangan penyakit dan komplikasi.

Tiroiditis akut lebih berisiko menyerang anak-anak yang menderita fistula sinus piriformis. Jika anak Anda mengalami kondisi tersebut, lakukan kontrol rutin ke dokter untuk mencegah terjadinya acute thyroiditis .

Perlu diketahui bahwa tiroiditis akut bisa kambuh. Oleh karena itu, orang yang sudah pernah menderita penyakit ini perlu memeriksakan diri ke dokter secara berkala agar kondisinya dapat terus dipantau.

Diagnosis T i roiditis Akut

Untuk mendiagnosis tiroiditis akut, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan riwayat penyakit yang pernah dideritanya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa benjolan di leher pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang berikut untuk memastikan diagnosis:

  • Pemindaian dengan USG , CT scan , atau MRI , untuk mendeteksi benjolan di leher
  • Tes darah lengkap , untuk mendeteksi infeksi di dalam darah
  • Tes fungsi hormon, untuk mengukur kadar hormon tiroid, seperti triiodothyronine (T3), thyroxine ( T4 ), dan thyroid stimulating hormone (TSH)
  • Biopsi jarum halus (FNAB), untuk menilai sel-sel kelenjar tiroid dan mendeteksi jenis mikrorganisme penyebab tiroiditis akut

Pengobatan T i roiditis Akut

Pengobatan tiroiditis akut bertujuan untuk meringankan gejala, mengatasi infeksi, dan mencegah komplikasi. Penanganan akan dilakukan dengan memberikan obat, drainase (pengaliran nanah), dan operasi. Berikut adalah penjelasannya:

Obat pereda nyeri dan demam

Tiroditis akut akan menimbulkan demam dan rasa nyeri. Untuk meredakan keluhan ini, dokter biasanya akan memberikan obat antipiretik dan analgetik . Contoh obat yang bisa diberikan adalah paracetamol dan ibuprofen.

Obat antibiotik

Jika tiroiditis akut disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik , seperti penisilin dan clindamycin. Pemberiannya bisa dalam bentuk obat minum atau suntik.

Jika pasien tidak bisa mengonsumsi obat atau infeksi yang dialaminya berkembang dengan cepat, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk suntik intravena (IV). Umumnya, pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit selama beberapa waktu.

Operasi pengeluaran nanah

Pada kasus tiroiditis akut berat, biasanya akan terbentuk kumpulan nanah ( abses ). Dokter akan menjalankan prosedur pengaliran nanah ke luar tubuh ( drainase ) yang diikuti dengan pemberian antibiotik.

Operasi kelenjar tiroid

Operasi akan dilakukan jika metode pengobatan lain tidak memberikan hasil optimal, atau untuk memperbaiki fistula sinus piriformis yang bisa memicu terjadinya tiroiditis akut.

Sebagian besar penderita tiroiditis akut sembuh setelah menjalani pengobatan yang disebutkan di atas. Meski begitu, kemungkinan kambuhnya penyakit ini tetap ada, terutama bila tiroiditis akut disebabkan oleh kelainan bawaan yang belum mendapat penanganan.

Komplikasi T i roiditis Akut

Tiroiditis akut yang tidak ditangani dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, yaitu:

  • Abses besar di kelenjar tiroid
  • Perdarahan pada kelenjar tiroid
  • Kesulitan bernapas
  • Sepsis
  • Kerusakan kelenjar tiroid

Pencegahan T i roiditis Akut

Sebagian besar kasus tiroiditis, termasuk tiroiditis akut, tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya kondisi ini dengan menghindari penyebab dan faktor risikonya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara:

  • Menjalani kontrol rutin ke dokter jika menderita penyakit yang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS
  • Melakukan kontrol ke dokter secara teratur jika menderita penyakit tiroid
  • Mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan